Penulis : dr. H. Agus Sukaca, M.Kes.
KHUTBAH ‘IDUL FITHRI 1434 H
AMALAN RAMADHAN MERUPAKAN LANGKAH-LANGKAH MENUJU SUKSES[1]
Oleh: Agus Sukaca[2]
ألَسلام٠عليكم ورØÙ…ة٠الله وبركاتÙÙ‡Ù
الْØÙŽÙ…ْد٠لÙلَّه٠رَبّ٠الْعَالَمÙينَ Ù†ØÙ…ده ونَسْتَعÙينÙÙ‡Ù Ùˆ نسْتَغْÙÙØ±Ùه٠وَنتÙوب٠اليه , ونعوذ بÙه٠من شرور Ø£Ù†ÙØ³Ù†Ø§. من يهد٠الله٠Ùلا مضلَ Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ Ùˆ من يضلل Ùلا هادى له، ونشهد ان لا اله الاٌ الله Ùˆ انَّ Ù…ØÙ…ّدًا عبده ورسولÙه، أرسله بالØÙ‚ّ٠بشيرًا ونذ يرًا بين يدى الساعة، من يطع٠اللهَ Ùˆ رسولَه٠Ùقد رشدَ ومن يَعْصÙÙ…Ùهَا Ùقد غَوَى، نَسْأَل٠الله ربنا أنْ يَجْعَلَنَا Ù…Ùمَّنْ ÙŠÙØ·ÙيْعÙÙ‡Ù Ùˆ ÙŠÙØ·Ùيْع٠رَسÙÙˆÙ’Ù„ÙŽÙ‡ÙØŒ Ùˆ يَتَّبع٠رضوانَه٠و ÙŠÙŽØ¬Ù’ØªÙŽÙ†ÙØ¨Ù سَخَطَه٠Ùَإنَّمَا Ù†ØÙ† به٠و لهÙ.
الله أكبر, الله أكبر, لا إله إلا الله الله اكبر, الله اكبر ولله الØÙ…د.
أمٌا بعد, Ùيا عبادالله أوصيكم ÙˆÙ†ÙØ³Ù‰ بتقوى الله Ùقد ÙØ§Ø² المتٌقون، ÙØ§ØªÙ‚واالله ØÙ‚ÙŒ تقاته ولاتموتنٌ إلا Ùˆ أنتم مسلمون.يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا Ø¥Ùنْ تَتَّقÙوا اللَّهَ يَجْعَلْ Ù„ÙŽÙƒÙمْ ÙÙØ±Ù’قَانًا ÙˆÙŽÙŠÙÙƒÙŽÙÙ‘ÙØ±Ù’ عَنْكÙمْ Ø³ÙŽÙŠÙ‘ÙØ¦ÙŽØ§ØªÙÙƒÙمْ وَيَغْÙÙØ±Ù’ Ù„ÙŽÙƒÙمْ ۗوَاللَّه٠ذÙÙˆ الْÙَضْل٠الْعَظÙيمÙ
الله أكبر, الله أكبر, لا إله إلا الله ØŒ الله اكبر, الله اكبر ولله الØÙ…د.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puja puji marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang karunia-Nya tak ada habisnya buat kita semua. Mudah-mudahan kita termasuk di antara sedikit hamba-Nya yang pandai bersyukur, sebab meskipun limpahan nikmat Allah begitu banyaknya, ternyata yang bersyukur tidaklah banyak.
ÙˆÙŽÙ‚ÙŽÙ„Ùيلٌ Ù…Ùنْ Ø¹ÙØ¨ÙŽØ§Ø¯ÙÙŠÙŽ الشَّكÙورÙ
“……dan sedikitlah di antara hamba-Ku yang bersyukurâ€. (QS Saba ayat 13)
Di antara nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita adalah kemampuan menyelesaikan Puasa Ramadhan tahun 1434 H dengan segala amalan yang mustahab di dalamnya. Tentu kita semua telah bersungguh-sungguh menjalaninya, dan marilah memohon kepada Allah agar kesungguhan kita melewati Ramadhan tahun ini diganjar dengan Iedul Fithri, yakni kembali kepada fithrah. Fithrah adalah: keadaan asal kita yang mengakui bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya yang kita sembah dan taati semua titah-Nya; dan sifat yang selalu cenderung kepada kebenaran. Setiap kita terlahir dalam keadaan fithrah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:
مَا Ù…Ùنْ مَوْلÙود٠إÙلَّا ÙŠÙولَد٠عَلَى الْÙÙØ·Ù’رَة٠Ùَأَبَوَاه٠يÙÙ‡ÙŽÙˆÙ‘ÙØ¯ÙŽØ§Ù†ÙÙ‡Ù ÙˆÙŽÙŠÙÙ†ÙŽØµÙ‘ÙØ±ÙŽØ§Ù†Ùه٠أَوْ ÙŠÙÙ…ÙŽØ¬Ù‘ÙØ³ÙŽØ§Ù†ÙÙ‡Ù
“Tidak ada seorang anak pun yang terlahir kecuali dia dilahirkan dalam keadaan fithrah. Maka kemudian kedua orang tuanyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi†(HR Bukhari)
Kondisi fitrah ketika lahir akan terjaga dengan baik bila pada waktu bayi dan anak-anak kita berinteraksi dengan orang tua yang shaleh dan mendidik dengan keshalehan. Namun sayangnya, banyak yang tidak mendapatkan orang tua yang shaleh, sehingga yang dicontohkan bukanlah bentuk keshalehan. Apalagi bila orang tuanya tidak menganut agama Islam yang merupakan agama fithrah, maka fithrahnya dapat tertutupi. Akibatnya, ketaatannya kepada Allah berkurang, bahkan sampai mengabaikan perintah-perintah-Nya atau berbuat sekehendak hatinya, atau yang lebih luar biasa lagi: menjadi penentang Allah.
Berpuasa Ramadhan dengan benar dan mengamalkan amalan-amalan mustahab, membersihkan kotoran-kotoran yang menutupi fithrah, sehingga fithrahnya kembali bersinar dan mempengaruhi segala gerak langkahnya. Bahkan amaliah Ramadhan merupakan langkah-langkah menuju sukses dunia akhirat.
الله أكبر الله اكبر ولله الØÙ…د.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Marilah kita lihat bagaimana amalan Ramadhan merupakan langkah-langkah sukses:
Pertama; dalam puasa kita harus mampu menahan lapar, dahaga dan hubungan seksual halal semenjak fajar hingga maghrib. Ketiga jenis nafsu tersebut merupakan nafsu yang dominan bagi manusia. Seseorang yang mampu mengendalikan ketiganya, akan mampu mengendalikan jenis nafsu-nafsu lainnya. Puasa mengajarkan dan mendidik kita mampu mengendalikan diri. Pengendalian diri adalah kemampuan utama orang sukses. Dengan kemampuan pengendalian diri yang baik, seseorang bisa memutuskan untuk melakukan hanya perbuatan-perbuatan yang bermanfaat bagi pencapaian cita-citanya, bermanfaat bagi orang lain dan dirinya. Ia akan menghindarkan diri dari berbuatan-perbuatan tidak bermanfaat (laghau), apalagi perbuatan-perbuatan yang menimbulkan dosa. Sukses puasa berarti mampu memutuskan hanya melakukan amal shaleh, menolak korupsi meskipun terbuka peluang di hadapannya, menolak gratifikasi seks meskipun cantik luar biasa.
Di samping mendidik kemampuan pengendalian diri, lapar ternyata meningkatkan daya tahan tubuh dengan proses autofagi; yakni proses pembersihan dan daur ulang sampah-sampah metabolisme yang kebanyakan berupa protein cacat. Sampah yang menumpuk dalam tubuh menjadi racun, menurunkan daya tahan tubuh, dan memudahkan timbulnya banyak penyakit. Prof. Shigeo Haruyama dalam bukunya “The Miracle Of Endorphin†menyampaikan hasil penelitiannya bahwa komunitas orang-orang yang sering lapar ternyata memiliki angka harapan hidup lebih panjang. Orang yang sehat dan bugar, memiliki peluang berprestasi lebih besar dibandingkan yang sakit-sakitan.
Kedua; Puasa kita hanya bermakna bila diikuti kemampuan meninggalkan kata-kata kotor dan perbuatan bodoh. Sabda Nabi kita Muhammad SAW:
عَنْ أَبÙÙŠ Ù‡ÙØ±ÙŽÙŠÙ’رَةَ عَنْ النَّبÙيّ٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزّÙور٠وَالْعَمَلَ بÙه٠وَالْجَهْلَ Ùَلَيْسَ Ù„Ùلَّه٠ØÙŽØ§Ø¬ÙŽØ©ÙŒ أَنْ يَدَعَ طَعَامَه٠وَشَرَابَهÙ
Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan kotor serta kebodohan, maka Allah tidak butuh (amalannya) meskipun dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasa).†(HR Bukhari)
Kata-kata dan perbuatan kotor hanya meluncur dari orang yang berakhlak rendah, demikian pula perbuatan bodoh. Salah satu sifat seorang mukmin yang sukses adalah yang mampu menghindarkan diri dari perbuatan sia-sia, yakni perbuatan yang tidak ada manfaatnya, sebagaimana firman Allah:
وَالَّذÙينَ Ù‡Ùمْ Ø¹ÙŽÙ†Ù Ø§Ù„Ù„Ù‘ÙŽØºÙ’ÙˆÙ Ù…ÙØ¹Ù’Ø±ÙØ¶Ùونَ
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna (QS al-Mukminun ayat 3)
Kemampuan meninggalkan kata dan perbuatan kotor, bodoh, dan sia-sia adalah salah satu jalan mukmin sukses.
Ketiga:Dalam puasa kita dianjurkan melakukan amalan-amalan utama berupa qiyamul lail, tadarrus al-Qur’an, banyak berdzikir dan berdo’a, banyak berinfak dan bersedekah, serta i’tikaf.
Qiyamul lail merupakan amalan yang akan mengantarkan kepada kedudukan terpuji, sebagaimana firman Allah:
Dan pada sebagian malam bertahajjudlah kamu sebagai ibadah tambahan, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (QS Al-Isra ayat 79)
Membiasakan diri shalat tahajjud setiap malam, merupakan langkah-langkah menuju kedudukan yang terpuji.
Tadarrus al-Qur’an merupakan proses memahami petunjuk Allah untuk menjadi arahan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Mengamalkan al-Qur’an adalah jaminan mendapatkan kebahagiaan dunia akherat. Setiap huruf yang kita baca mendatangkan kebaikan, sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW:
مَنْ قَرَأَ ØÙŽØ±Ù’Ùًا Ù…Ùنْ ÙƒÙØªÙŽØ§Ø¨Ù اللَّه٠Ùَلَه٠بÙÙ‡Ù ØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ©ÙŒ وَالْØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ©Ù Ø¨ÙØ¹ÙŽØ´Ù’ر٠أَمْثَالÙهَا لَا Ø£ÙŽÙ‚Ùول٠الم ØÙŽØ±Ù’ÙÙŒ ÙˆÙŽÙ„ÙŽÙƒÙنْ Ø£ÙŽÙ„ÙÙÙŒ ØÙŽØ±Ù’ÙÙŒ وَلَامٌ ØÙŽØ±Ù’ÙÙŒ ÙˆÙŽÙ…Ùيمٌ ØÙŽØ±Ù’ÙÙŒ
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an), maka baginya satu pahala kebaikan dan satu pahala kebaikan akan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali, aku tidak mengatakan ALIF LAAM MIIM itu satu huruf, akan tetapi ALIF satu huruf, LAAM satu huruf dan MIIM satu huruf.†(HR Tirmidzi)
Berdzikir membuat jiwa kita menjadi tenang. Berdo’a memberikan harapan atas terwujudnya apa yang kita usahakan.
Banyak bersedekah dan berinfak memberikan manfaat kepada banyak orang dan dirinya sendiri. Bahkan manfaat buat dirinya sendiri jauh lebih banyak; sebab:
“Permisalan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan 7 bulir, setiap bulir terdapat 100 biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang dikehendaki. Dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui†(QS al-Baqarah ayat 261)
Berinfak dan bersedekah adalah gaya hidup berkelimpahan yang mengantarkan seseorang menjadi kaya. Janganlah menunggu kaya baru bersedekah, tetapi senang bersedekahlah maka Anda akan menjadi kaya.
I’tikaf adalah berdiam diri di masjid melakukan intiqad atau introspeksi diri. Semua orang sukses pasti melakukan amalan ini. Dengan intiqad, kita mengevaluasi apa yang telah kita lakukan untuk menentukan langkah-langkah ke depan.
الله أكبر الله اكبر ولله الØÙ…د.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Marilah apa yang kita lakukan di bulan Ramadhan kita jaga dan teruskan untuk bulan-bulan selanjutnya sebagai langkah-langkah sukses menuju masa depan yang gemilang.
Kemampuan menahan lapar, kita lanjutkan dengan puasa 6 hari syawwal dan puasa 3 hari setiap bulan, atau puasa Senin-Kamis, atau seperti puasanya Nabi Daud: sehari puasa sehari tidak.
Kemampuan menghindarkan diri dari perkataan dan perbuatan kotor, bodoh, dan yang tidak bermanfaat kita jaga di bulan Syawal dan bulan-bulan berikutnya, sepanjang hayat.
Qiyamul lail, tadarrus al-Qur’an, banyak berdzikir dan berdo’a, banyak berinfak dan bersedekah, serta melakukan amalan intiqad, kita jadikan kebiasaan kita sehari-hari.
Kalau semua itu kita lakukan, pasti Allah menganugerahkan kesuksesan besar bagi kita.
الله أكبر الله اكبر ولله الØÙ…د.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat rahimakumullah
Marilah kita bermunajat, berdo’a kepada Allah, agar berkenan membimbing kita melaksanakan langkah-langkah sukses dunia akhirat
أللّهÙمَّ صَلّ٠عَلىَ Ù…ÙØÙ…Ù‘ÙŽØ¯ وعَلىَ آل٠مØÙ…َّد كماصلَّيْتَ عَلىَ إبْرَاهÙيْم وآل٠إبْرَاهÙيْم وبَارÙكْ عَلىَ Ù…ÙØÙ…Ù‘ÙŽØ¯ Ùˆ عَلىَ Ø¢Ù„Ù Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إبْرَاهÙيْم وعَلىَ آل إبراهيم إنَّكَ ØÙŽÙ…Ùيدٌ مَجÙيْد.
اللّهÙمَّ اغÙÙØ±Ù’Ù„ÙÙ„Ù…ÙØ³Ù’لمينَ Ùˆ المسلمات والمؤمنين والمؤمنات، الأØÙŠØ§Ø¡Ù Ù…ÙنْهÙمْ ÙˆØ§Ù„Ø£Ù…Ù’ÙˆÙŽØ§ØªÙØŒ يا قاضÙÙ‰ÙŽ الØÙŽØ§Ø¬ÙŽØ§ØªÙØŒ إنَّك عَلىَ كٌلّ٠شَيء٠قَدÙير.
أللّهمَّ ألÙÙ‘ÙÙ’ بين Ù‚Ù„ÙˆØ¨Ù Ø§Ù„Ù…ÙØ³Ù’Ù„Ùميْنَ ÙˆØ§Ù„Ù…ÙØ³Ù’Ù„ÙÙ…ÙŽØ§ØªÙ ÙˆØ§Ù„Ù…ÙØ¤Ù…ÙÙ†Ùيْنَ ÙˆØ§Ù„Ù…ÙØ¤Ù…ÙÙ†ÙŽØ§ØªÙØŒ أللّهٌمَّ Ø£ØµÙ’Ù„ÙØÙ’ ذَاتَ بَيْنَهٌمْ، أللّهÙمَّ إنَّا نَسْاَلٌكَ الثَّبَاتَ ÙÙÙ‰ الأمْر٠والعَزيْمَةَ عَلىَ Ø§Ù„Ø±Ù‘ÙØ´Ù’Ø¯Ù Ø¨ÙØ±ÙŽØÙ’Ù…ÙŽØªÙÙƒÙŽ يآ اَرْØÙŽÙ…ÙŽ الرَّاØÙÙ…Ùيْن
رَبَّنَاآتÙنَاÙÙÙ‰ الدّÙنْيَاØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ©Ù‹ Ùˆ ÙÙÙ‰ Ù„Ø¢Ø®ÙØ±ÙŽØ©Ù ØÙŽØ³ÙŽÙ†ÙŽØ©Ù‹ ÙˆÙŽÙ‚Ùنَاعَذَابَ النَّار
Ùˆ صَلَّى الله٠عَلىَ Ù…ÙØÙŽÙ…Ù‘ÙŽØ¯Ù ÙˆØ¹ÙŽÙ„Ù‰ÙŽ آلÙه٠واصْØÙŽØ§Ø¨ÙÙ‡ÙØŒ Ø³ÙØ¨Ù’ØÙŽØ§Ù†ÙŽ Ø±ÙŽØ¨Ù‘ÙÙƒÙŽ Ø±ÙŽØ¨Ù‘Ù Ø§Ù„Ø¹ÙØ²Ù‘َة٠عَمَّايَصÙÙÙوْن، وَسَلامٌ عَلىَ Ø§Ù„Ù…ÙØ±Ù’سَلÙيْن والØÙŽÙ…ْدÙلله٠رَبّ٠العَالَمÙيْن
والسلام عليكم Ùˆ رØÙ…Ø© الله Ùˆ بركاته
[1]Disampaikan pada Shalat Iedul Fitri 1433 H. dI Lapangan Karang Kotagede Yogyakarta
[2]Ketua Majlis Tabligh PP Muhammadiyah