Pendiri

KH. Chamim Sjahid

Beliau dilahirkan di Maskumambang Dukun Gresik pada tanggal 3 Desember 1906 dari pasangan suami istri KH. Sjahid Abdul Djabbar dan Musfiroh dari Bourno Bojonegoro. Beliau pernah menikah empat kali. Istri pertama Thoimah binti Thoha dari Dukun Gresik mempunyai 3 orang putra / i, wafat tahun 1940, istri kedua Djamilah dari Surabaya (cerai tidak berputra), istri ketiga Barokah binti Kyai Imam dari Sepanjang Sidoarjo mempunyai 7 orang puta / i, wafat tahun 1959, istri keempat Sholchah dari Sepanjang Sidoarjo (tidak mempunyai putra) wafat tahun 1985.

Beliau belajar ilmu kesislaman di Pondok Pesantren Maskumambang dari ayahandanya dan dari KH. Faqih Abdul Djabbar dan dari paman – pamannya ditambah dengan banyaknya belajar sendiri. Dengan bekal tersebut beliau ahli dibidang ilmu faroid, fiqih, tafsir, hadits, bahasa arab dll. Bersama dengan KH. Ammat Faqih, KH. Muchtar Faqih, KH. Adlan Aly menghafalkan Al – Qur’an di pesantren tersebut dan Alhamdulillah ke empat kyai tersebut kesemuanya hafidz Al – Qu’ran

Sekitar tahun 1935 beliau berhijrah ke Surabaya sendirian untuk mengajar di Madrasah Taswirul Afkar Surabaya, juga sempat menjadi kepala Madrasah yang kemudian digantikan oleh KH. Mochtar Faqih. Setelah itu beliau pindah ke Kureksari Waru Sidoarjo bersama keluarga, tidak berlangsung lama kemudian pindah lagi ke Medaeng Waru Sidoarjo sekitar tahun 1937, tepatnya dipinggir jalan raya Waru Sepanjang (sekarang pinggir jalan tol Surabaya – Malang)

Tahun 1981 pindah lagi kekampung dalam Medaeng karena rumahnya tergusur proyek jalan tol. Kurang lebih satu tahun setengah tinggal rumah yang baru itu kemudian beliau dipanggil yang Maha Kuasa tepatnya tanggal 22 September 1982 / 5 Dzulhijjah 1402 H jam 21.45 WIB hari Rabu malam kamis di RS. Dr. Soetomo Surabaya, dimakamkan di Medaeng Waru Sidoarjo.

Profesi beliau bertahun – tahun menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Waru sampai pension tahun 1967.

Kegiatan beliau sehari – hari mengajar mengaji di musholla depan rumah beliau, masjid – masjid, pesantren antara lain Masjid Bebekan, Masjid Mangunan, Masjid Ngelom, Pondok pesantren Banat Pereng dll. Santri – santri beliau mulai dari anak – anak, ibu – ibu, bapak – bapak dari berbagai golongan, ormas dll.

Organisasi yang pernah beliau ikut, sebagai aktivis partai politik Masyumi sampai bubar tahun 1960. Beliau juga pernah menjadi Wakil Rois Tsani NU Jawa Timur sampai hari wafat beliau.

Kegemaran beliau membaca Al – Qur’an hafalan sambil berdiri atau duduk atau berbaring, sholat malam, olah raga didalam rumah sebelum sholat subuh, silaturrahim ke famili, Ulama, teman – teman tanpa memandang golongan.

Pada saat Hari Raya Iedul Fitri para tamu yang hadir untuk bersilaturrohim kerumah beliau dari berbagai lapisan masyarakat, Golongan, mulai dari para santri, birokrat, tokoh – tokoh ormas Islam NU, Muhammadiyah, Tokoh partai Politik dll. Kira – kira berlangsung sampai satu bulan.

Beliau juga sebagai nara sumber dari pengadilan agama se – Jawa Timur khususnya dibidang Ilmu Faroid. Beliau juga pernah sebagai tenaga pengajar rutin satu bulan sekali para Kepala Pengadilan Agama se – Jawa Timur.

Pada saat dilangsungkan Musabaqoh Tilawatil Qur’an tingkat Propinsi Jawa Timur beliau sering diminta untuk menjadi juri dalam bidang Ilmu Tajwid juga pernah men jadi juri di tingkat Nasional

Bertahun – tahun beliau mengajar manasik haji pada para calon jama’ah haji secara teori dan praktek di Musholladan halaman rumah.

Banyaknya buku – buku kecil tulisan beliau dalam bahasa arab dan terjemahannya bahasa jawa yang ditulis dengan huruf arab pego antara lain :

  • Khutbah nikah
  • Khutbah Jum’at
  • Khutbah Ied
  • Do’a – do’a
  • dll.

Jabatan yang pernah dipegang sebagai penasehat di berbagai yayasan islam, Majelis Ulama Sidoarjo dl..

Beliau sangat aktif sekali mendata daftar Anggota IKKAD, dengan berbagai cara beliau lakukan antara lain melalui surat, mendatangi sendiri antar kota kabupaten seperti Gresik, Lamongan, Bojonegoro, Malang dll. Maklum waktu itu belum banyak yang mempunyai telepon atau faximili.

Ditulis oleh :
H. Husnul Khitam, S.Pd Putra Almarhum ke 10.

© 2014 - 2022 IKKAD. All Rights Reserved
Dibuat dengan ♥ oleh Pikar Labs